Senin, 05 Desember 2016

Ruang Jiwa - "Punya Modal Dulu Baru Dihargaiin"

Setelah nonton film yang seru menurut gue, gue baca chat dari salah satu grup di social media. Jujur, sedih bacanya. Gue ga ngerti kenapa semua manusia punya satu sifat yang sama. Gue ga tau itu sifat apa, tapi percampuran dari egois, sombong, arogan, tidak peduli, dan yang paling besar porsinya dalah senang merendahkan orang lain yang ga punya "modal". "Modal" di sini bermaksud kayak lo punya sesuatu di mana sesuatu itu dipandang orang. Contoh sederhananya adalah uang. Kalau lo kaya walaupun lo bego sekali pun, pasti ada penjilat-penjilat yang mau jadi temen lo, yang mau ngerhargaiin biar ditraktir. Setidaknya duit bisa dijadiin modal kalau diri lo bener-bener ga bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dijadikan modal.

Gue kenal seseorang yah yang menurut gue bukan kesalahannya dia begitu. Dia kena musibah yang membuat fungsi otaknya mengalami penurunan. Jangan pikir ini hal sepele ya, karena penurunan itu setau gue dia cuman lulus SD karena ga sanggup nerusin kejenjang yang lebih tinggi. Gue ngerti sih, kalau masalah yang berkaitan dengan otak ya udah susah. Kalau bukan dari keluarga yang kaya-kaya banget ya akan begini nasibnya. Gue sedih liat orang-orang kayak gitu diremehin dari orang-orang yang berasal dari lingkungan orang "putih". Ada maksudnya juga ya "putih". Bukan maksud ke warna kulit loh. Tapi putih di sini yang berasal dari orang lingkungan baikah di mana selalu ditekenin harus selalu peduli sosial. Tapi apa? astaga! ga bisa jelasin gue.

Inti ceritanya, dia minta tolong untuk bantuin dia buat mempersiapkan sesuatu. Persiapan itu untuk tempat ibadah loh. Menurut gue gaada yang salah kok minta tolong kayak gitu. Masalah bahasanya? Orang yang tau latar belakangnya dia dan masih kesel karena itu gue bilang orang BEGO! Yes, orang bego. Mereka ga ngerti kenapa dia bisa munculin bahasa kayak gitu. Gue yakin kok mereka tau latar belakangnya. Gue aja yang ga terlalu deket dan aktif bisa tau. 

Balik lagi, karena dia ga punya modal yang banyak dan ketika dia minta tolong gaada yang mau bantuin. Gue mikir kalau yang minta tolong semacam aril tatum, yakin gue bakalan pada mau bantuin, Gaada alasan tuh kemalaman segala macem. Pulang malem karena hang out aja bisa kok masa bantuin kayak gitu aja tiba-tiba langsung pada jadi phobia malem. 

Terkadang gue juga ngerasain kayak gitu kok. Gilaran gue ga punya modal yang orang lain butuhin boro-boro diajak maen, disapa aja kagak. Jijik gue sebenernya sama orang-orang penjilat kayak gitu. Kenapa ya orang bersosialisasi aja harus pandang status dan embel-embel dulu. Iya, gue bersosialisasi juga pandang-pandang tapi gue cuman utamaian perilaku. Kalau perilakunya sopan baik ga yang kegaulan deh pasti gue jadiin temen kok, ga peduli tuh kaya miskin, dekil bersih, pinter bego. Hah! susahlah... gue berharap Tuhan kasih jalan buat dia yang tertindas. Tuhan ga ciptaan manusia tanpa alasan kok, semangat!!!!!

Rabu, 23 November 2016

Strategi Pembelajaran - Metode Demonstrasi

Ringkasan Metode Demonstrasi
1.      Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas, memperlihatkan suatu proses situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari kepada siswa.
2.      Manfaat metode demonstrasi , yaitu : perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, Proses belajar siswa lebih terarah, hasil belajar lebih melekat di dalam  diri siswa.
3.      Tujuan penerapan metode demonstrasi menurut Pupuh Fathur Rochman ( 2007: 98) adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses kepada siswa. Metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang diajarkan oleh guru. 
4.      Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar metode demonstrasi berjalan efektif diantaranya:
a.       Guru harus menyusun tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar.
b.      Mempertimbangkan apakah dengan teknik yang akan dipakai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang telah dirumuskan.
c.       Mempertimbangkan jumlah siswa dalam kelas.
d.      Mengecek alat – alat demonstrasi yang akan dipakai.
5.      Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi:
a.       Mempersiapkan peralatan dan bahan
b.      Memberikan pengantar tentang prosedur dan instruksi keamanan kepada siswa.
c.       Memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang disertai penjelasan tentang prosedur, ilustrasi ,dan pertanyaan.
d.      Menciptakan suasana-suasana yang menyenangkan.
6.      Keunggulan metode demonstrasi menurut Roehstiyah NK (1990):
a.       Perhatian siswa lebih dapat dipusatkan.
b.      Konsep yang diterima siswa lebih mendalam.
c.       Siswa dilibatkan dengan pelajaran.
d.      Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung.
e.       Dengan menghadirkan obyek sebenarnya, mengurangi terjadinya kesalahan konsep yang dibentuk oleh siswa nantinya.


7.      Kelemahan metode demonstrasi menurut Roehstiyah NK (1990):
a.       Memerlukan waktu yang cukup banyak dan tenaga yang tidak sedikit.
b.      Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien
c.       Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya atau dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk membuat alat-alat peraga dengan menggunakan bahan seadanya.
d.      Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstransi menjadi tidak efektif.


Minggu, 28 Agustus 2016

Lembar Observasi

Lembar Observasi
Ketentuan Standar Ruang Kelas

Tempat Observasi                   :___________________________
Hari/ Tanggal                          :___________________________
Waktu                                     :___________________________

No
Pernyataan
Alternatif
Catatan
Ya
Tidak
A.
Ruang Kelas



1.       
Jumlah peserta didik dalam kelas kurang dari atau sama dengan 32 orang



2.       
Ukuran kelas melebihi atau sama dengan



3.       
Ruang kelas memiliki pencahayaan yang memadai



4.       
Ruang kelas memiliki pintu dengan ukuran yang memadai



5.       
Kondisi pintu baik (dapat dikunci ketika ruang kelas tidak digunakan, kuat, dll.)



B.
Sarana Ruang Kelas




a.       Perabot


Setiap peserta didik mendapatkan 1 buah kursi yang layak pakai (ukuran sesuai, kuat, stabil, dll.)



Setiap peserta didik mendapatkan meja belajar yang layak pakai (kuat dan stabil) dan mudah dipindahkan



Terdapat meja guru



Terdapat kursi guru



Terdapat lemari dengan ukuran dan kondisi yang memadai



b.      Peralatan Pendidikan



Terdapat alat peraga yang dapat menunjang pembelajaran matematika



c.       Media Pendidikan



Terdapat papan tulis dengan ukuran yang memadai dan letak yang strategis



d.      Perlengkapan Lain



Terdapat tempat sampah



Terdapat tempat cuci tangan



Terdapat soket listrik



Terdapat Jam dinding





Kisi-Kisi Pedoman Observasi

Kisi-Kisi Pedoman Observasi
Ketentuan Standar Ruang Kelas
No.
Aspek yang diamati
Pernyataan
1.
Ruang Kelas
Jumlah peserta didik dalam kelas kurang dari atau sama dengan 32 orang
Ukuran kelas melebihi atau sama dengan
Ruang kelas memiliki pencahayaan yang memadai
Ruang kelas memiliki pintu dengan ukuran yang memadai
Kondisi pintu baik
2.
Sarana Ruang Kelas


a.       Perabot
Setiap peserta didik mendapatkan 1 buah kursi yang layak pakai (ukuran sesuai, kuat, stabil, dll.)
Setiap peserta didik mendapatkan meja belajar yang layak pakai (kuat dan stabil) dan mudah dipindahkan
Terdapat meja guru
Terdapat kursi guru
Terdapat lemari dengan ukuran dan kondisi yang memadai
Terdapat rak/papan untuk karya peserta didik
b.      Peralatan Pendidikan
Terdapat alat peraga yang dapat menunjang pembelajaran matematika
c.       Media pendidikan
Terdapat papan tulis dengan ukuran yang memadai dan letak yang strategis
d.      Perlengkapan Lain
Terdapat tempat sampah
Terdapat tempat cuci tangan
Terdapat jam dinding
Terdapat soket listrik