Jumat, 01 Desember 2017

Contoh Penalaran (Bahasa Indonesia)

CONTOH  PENALARAN:
Contoh 1
Komunikasi adalah penyampaian isi pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berkomunikasi. Kita memerlukan simbol untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Namun, berkomunikasi itu ternyata tidak selalu sesuai  hasilnya dengan yang kita harapkan. Tidak semua orang paham dengan maksud yang kita sampaikan kepadanya sehingga sebelum berkomunikasi sebaiknya kita mempertimbangkan terlebih dahulu konteks serta situasi mitra komunikasi kita.
Contoh 2
Hasil kajian sebuah lembaga asing menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan tingkat korupsi tertinggi di Asia. Berita itu menyakitkan kita. Indonesia yang dikenal sebagai  bangsa yang santun dan agamis, tercoreng tinta hitam. Kita semua tahu bahwa korupsi itu memang ada, bahkan dapat dikatakan sudah membudaya. Namun, kalau itu disampaikan orang asing apalagi disebarluaskan dengan menyandang  predikat seperti itu, hati ini rasanya sedih dan sakit sekali.
Meskipun demikian, kita berharap bahwa kita semua, terutama aparatur negara dapat menyikapi berita itu secara positif. Kritik itu merupakan masukan yang sangat berharga bagi kita. Hanya orang dungu yang membiarkan dirinya terperosok sampai dua kali ke lubang yang sama.  Kritik itu hendaknya menjadi pemacu untuk segera memperbaiki berbagai keburukan atau kelemahan kita sehingga predikat memalukan itu tidak jatuh lagi kepada kita pada masa mendatang.
Contoh 3
Rasyid adalah seorang anak muda yang suka sekali membaca buku-buku sejarah, terutama berkenaan dengan kisah orang-orang besar. Ia telah membaca buku tentang Thomas A. Edison, Winston Churchill, Mahatma Gandhi, Al Gazali, Shakespeare, K. H. Ahmad Dahlan,  Hos Cokroaminoto, Martin Luther King,  dan Soekarno. Semua buku itu bercerita bahwa kebesaran yang mereka raih tidak tiba-tiba, tetapi melalui ketekunan belajar, kerja keras, aktif bermasyarakat, dan berbagai ujian hidup yang berat yang mereka hadapi dengan tabah. Berdasarkan apa yang dibacanya, Rasyid menyimpulkan bahwa untuk menjadi orang besar dan sukses, seseorang harus rajin belajar, bekerja keras, mau bermasyarakat, dan sabar menghadapi persoalan. Pendeknya, kesuksesan hanya bisa diperoleh karena perjuangan yang gigih dan kesabaran dalam menjalaninya.
Contoh 4

Bu Imas penasaran dengan sebuah pernyataan yang tertulis pada sebuah modul mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Di dalam modul itu dinyatakan bahwa keterampilan menyimak diperoleh anak lebih dulu daripada keterampilan berbicara. Untuk membuktikan kebenaran pernyataan itu, ia mengamati perilaku berbahasa anak-anak. Ia pun melakukan wawancara informal dengan beberapa ibu yang memiliki anak kecil. Dari penelitian kecil yang dilakukannya ia menyimpulkan bahwa keterampilan anak dalam menyimak ternyata dikuasai lebih dulu daripada keterampilan berbicara.

Cara Menyusun Karangan yang Baik dan Benar

Cara menyusun karangan seperti berikut.
1. Menentukan tema terlebih dahulu.
2. Membuat kerangka karangan.
3. Mencari dan membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan hal yang dibahas.
4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh dan padu.
Sebelum menyusun karangan, kalian harus mengetahui dan memerhatikan
penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.      Penggunaan Huruf Besar
Penggunaan huruf besar tidak pada semua kalimat. Penggunaan huruf besar telah diatur dalam EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Penggunaan huruf besar antara lain sebagai berikut :
a.       Huruf besar digunakan di awal kalimat.
Contoh: Kita harus rajin belajar agar tidak menyesal di hari kemudian
b.      Huruf besar digunakan untuk nama orang, organisasi, nama hari, bulan, judul buku ,nama kitab, dan suku.
Contoh:
-          Ayah Budi bernama Suryawinata.
-          Setiap hari Minggu, Dewi lari pagi.
-          Toni sedang membaca buku “Sains dan Teknologi”.
c.       Huruf besar digunakan untuk nama-nama geografi (pulau, kota, benua, laut, selat sungai, dan lain-lain).
Contoh: SelatMadura menghubungkan antara Madura dan Pulau Jawa. PulauBali terkenal dengan sebutan PulauDewata
d.      Huruf besar tidak digunakan untuk menulis nama jenis meskipun menggunakan nama kota, pulau, atau negara.
Contoh:
-          Sinta mendapat oleh-oleh pisang ambon dari desa.
-          Dodi sangat suka jeruk bali.
2.      Penggunaan Tanda Titik (.)
Penggunaan tanda titik (.), antara lain sebagai berikut.
a.       Tanda titik (.) digunakan di akhir kalimat.
Contoh: Wati membeli buku.
b.      Tanda titik (.) digunakan pada singkatan.
Contoh:
- Bapak Mulyadi, S.Pd. adalah guru bahasa Indonesia di sekolahku.
S.Pd. = Sarjana Pendidikan
- Rapat dimulai pukul 08.00 s.d. 10.00.
s.d. = sampai dengan
c.       Tanda titik (.) tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan atau kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
Dia lahir pada tahun 1995 di Madiun.
Bacalah kamus ini halaman 1440.
d.       Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik.
Contoh: Pukul 15.35.20 kami berangkat ke Jakarta.
e.       Tanda titik (.) tidak digunakan di belakang alamat pengirim atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
 Jalan Merak 35
5 Agustus 2007
Yth. Santi
Jalan Makam Pahlawan 25
Sidoarjo
3.      Penggunaan Tanda Koma (,)
Penggunaan tanda koma (,), antara lain sebagai berikut.
a.       Tanda koma (,) digunakan untuk perincian.
Contoh: Ibu membeli sayur, buah, dan bahan pokok.
b.      Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal
surat. Contoh: Surakarta, 20 Mei 2007
c.       Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat.

Contoh: Karena sakit, Soni tidak pergi ke sekolah.

Senin, 20 November 2017

Ruang Jiwa - "Heart attack"

Semakin tua, gue rasa perubahan mental dan jasmani gue makin aneh. Contohnya setiap kali patah hati, mental gue lesu banget. Ga semangat buat ngapa-ngapain. Ga bisa mikir yang berat-berat. Ga bisa kerjain tugas yang deadline. Ga bisa tidur dan yang paling gue sering harapkan adalah pengen waktu dipercepat aja. Tahun ini emang bukan tahun gue banget dan ga nyangka sebentar lagi 2017 akan berakhir. Masih kecantol jelas diingetan gue kalau awal tahun 2017 itu keluarga gue kena musibah. Musibah yang ga pernah gue duga sampe-sampe gue ga bisa tidur nyenyak selama 2 mingguan lebih. Badan gue juga kurus banget dan kulit gue kusem. 

Dulu gue sering mimpi dan berharap banget bapak gue bisa jalan lagi. Setelah kurang lebih 8 bulan menanti, akhirnya bapak gue bisa jalan. Waktu 8 bulan itu kayak neraka buat gue, banyak konflik, banyak utang, jadi banyak musuh, dll. Pokoknya gue ga nyangka kalau gue bisa laluin itu semua. Semenjak kejadian itu jantung gue jadi mudah lemah. Gue sering deg-degan dengan hal-hal yang sepele. Apalagi kalau gue denger emak gue teriak-teriak. Sumpah gue trauma. Waktu itu gue lagi tidur, istilahnya mau menuju ke fase tidur nyenyak. Trus tiba-tiba emak gue buka pintu langsung teriak-teriak suruh gue telefon bapak gue karena bapak gue kecelakaan. Jujur, di situ gue langsung bangun karena 20% diri gue masih sadar. Gue deg2an parah, jantung gue bunyi sampe gue bisa denger suara detak jantung gue sendiri. Cuman waktu itu gue masih linglung mau ngomong apa dan mau ngelakuin apa. Yang jelas gue deg-degan.

Dari situlah gue gampang jantungan. Gue suka kaget kalau denger orang teriak, orang klakson kendaraan, orang ngomong kekencengan, dan gue juga jantungan denger toa mesjid. Kalau ada masalah pun gue deg-degan parah. Gue ga bisa nunggu buat nyelesaiin suatu masalah, karena kalau ga dikelarin jantung gue bisa berdetak cepat terus. Sayang, baru-baru ini gue gampang emosian. Gue jadi sensi sampe-sampe masalah sepele pun gue jadiin perkara yang gede. 

Gue ga ngerti harus gimana, tapi yang namanya patah hati itu beneran sakit. Ya walaupun ga sesakit tangan lu ke gores pisau tajem sih. Tapi tetep aja sakit, kayak memar dalam gue rasa. Gue kalau marah ga pernah to do point. Pasti gue langsung berubah sikap biar orangnya itu sadar kalau gue marah tanpa harus gue kasih tau. Gue ga ngerti emang tingkah gue aneh atau gimana cuman orang itu ga pernah sadar. Gue harus jelasin dulu baru dia ngerti. Padahal cita-cita dia pengen jadi psikiater. Kadang kalau kesel gue pengen ceplosin, gimana mau jadi psikiater, baca sikap gue aja ga bisa apalagi sembuhin orang yang bener-bener ancur mentalnya. 

Kadang gue suka bertanya, apa sikap gue yang terlalu aneh? menurut gue masih dibatas normal kok. Cuman diem, kirim pesan pasif, kadang sensi. Ah, gue ga ngerti. Gue pernah baca ada tulisan yang mengatakan bahwa Tuhan mematahkan hati umatNya, agar mereka bertemu seseorang yang lebih baik. Gue percaya dengan kalimat tersebut dan gue berusaha nahan walaupun sakit banget. Gue takut kalau tiba-tiba jantung gue berenti karena kecapean detak cepet mulu. Tapi gue berdoa segala sesuatunya dibuat baik adanya. 


Selasa, 14 November 2017

Ruang Jiwa - Ga ngerti lagi

Kemarin gue baru aja dapet nomor temen lama gue. Itu dari emak gue, emak gue yang ngasih. Pas ngasih nomor nomor itu dikasih ke gue, gue cuman liat sekilas dan gue lempar ke depan meja. Jujur, gue gaada niatan untuk save nomor tersebut. Gue ga tau kenapa, cuman males aja. Gue ngerasa udah ga butuh apa-apa lagi dari orang yang bersangkutan. Jadi, andaikata gue save juga, gaada gunanya. 

Singkat cerita, emak gue suka nanyain apakah gue udah telfon atau belum. Jujur itu sedikit menggangu, karena setiap ketemu emak gue, emak gue nanya. Jadi, pada akhrnya gue chatlah dia. Chatnya juga setengah hati, gue duga pasti dia juga males liat chat dari gue dan bener aja. Baru satu kali dibales, dia ga bales lagi. Ga tau kenapa gue rada nyesek di situ. Nyesel senyesel-nyeselnya kontak dia. Di situ gue baru tau apa arti basa-basi. Tapi yaudahlah itu udah keputusan dia. Oke, selesai di situ. Gue ga mau memperpanjang lagi.

Kalau kalian mau tau, dia temen gue dari SD. Dulu kita deket banget sampai lulus SMP dan yaa alamin masalah yang menurut gue bocah banget. Gue ga inget kapan terakhir gue kontakan sama dia. Tapi gue rasa itu udh beberapa tahun yang lalu. Gue juga punya temen yang dulu deket banget tapi sekarang kalau chat aja, kayak ngechat sama dosen. Rasanya males banget gitu buat bales. Di sini gue ga ngerti. Kenapa bisa kayak gitu, dulu gue pernah bilang secara gamblang tapi salah satu dari mereka bilang kalau sibuk, cape kerja dan ini dan itu. Tapi ada satu pertanyaan dalem hati gue yang pasti bikin skakmat dia. Coba kalau dichat sama pacar, pasti dibales teruskan? 

Gue jarang banget read chat orang sembarangan. Segasukanya gue sama orang, pasti gue bales dan gue giring ke pembicaraan penutup sehingga kalau gue read emang layak itu chatnya diread. Gue ga mau bilang gue lebih beretika dalam berkomunikasi cuman gimana ya, gue masih ngerasa ga sopan aja kalau gue read orang yang masih ajak ngobrol gue. Kalau gue bayangin di dunia nyata, itu kaya ada orang yang ngomong sama gue tapi gue tinggal tiba-tiba. Kalian bisa bayangin? rasanya gimana coba kalau kayak gitu. Makanya gue ga pernah read chat orang sembangan ya walaupun banyak orang yang memperlakukan gue kayak begitu. 

Minggu, 08 Oktober 2017

Ruang Jiwa- 'Dosen Minta Respect?"

Baru-baru ini ada kasus viral mengenai seorang dosen yang cuman ngajar 3 mahasiswa di semarang. Menurut cerita, dosen ini rumahnya jauh perlu waktu 2 jam untuk mencapai ke kampus itu. Tapi usaha dia seakan sia-sia karena mahasiswa yang akan dia ajarin cuman 3 orang, sisanya? ga tau ke mana. Dari cerita itu mulai munculah sesosok mahasiswa mahasiswa yang bijak secara dadakan. Bukannya gue nyindir mereka... cuman menurut gue itu berlebihan! Gue akan share cerita gue, ini berkaitan dengan lika-liku hidup gue sebagai mahasiswa.

Gue emang ga tau sejauh apa itu Purwodadi ke Semarang, tapi yang gue tau berdasarkan cerita-cerita yang gue baca, waktu tempuh Purwodadi ke Semarang itu 2 jam. Gue diem sejenak, kalau kalian mau tau waktu tempuh gue dari rumah ke kampus juga sekitaran 2 jam itu kalau lalu lintas macet macet jalan. Kalau lalu lintasnya macet macet mandek yaaa lebih dari 2 jam. Karena gue tua di jalan, otomatis kalau sampai kampus, gue pasti keringetan. Bedak yang gue pake hal hasil luntur. Bukannya gue sombong, untung muka gue putih. Jadi, kalau bedak luntur ya muka gue ga kayak donat digulain.

Oke, balik lagi ke cerita. Karena waktu tempuh dari rumah ke kampus cukup lama. Jadi, gue meminimalisir kegiatan yang berhubungan sama dosen. Entah itu konsultasi masalah tugas, masalah perkuliahan, masalah keluarga, dll. Gue males. Andai kata gue janjian sama dosen, itu yang udah bener bener bener kepepet abis. Kejadian yang mengharuskan gue untuk janjian sama dosen itu tergolong sedikit. And you know what? kadang janji itu sering banget diingkarin sama dosen itu sendiri. Katakanlah janjian jam 1. Eh pas sampe di sana, dosennya ga tau ke mana. Pas ketemu dia kayak lagi banyak urusan. Hal hasil baru ngomong kisaran jam 2an. Cerita kayak gini masih banyak. Intinya gue ini males nunggu. Gue ngerasa kesel banget kalau waktu gue diabisin dengan hal-hal yang kurang penting, misalnya nunggu.

Pernah gue janjian sama dosen dan gue telat karena hal yang gue mau omongin ke dia itu belom kelar. Pikir gue ngapain gue ketemu dia kalau yang gue mau omongin belom kelar? Otomatis gue kebut-kebutan ngerjainnya, pas otw kampus pun, gue minta bapak gue buat anterin dan di situ gue suruh bapak gue ngebut. Pas sampe kampus, dengan badan yang keringetan, kaki gemeteran karena naekin puluhan anak tangga, sampe di ruangan dosennya, gue cuman dapet makian. Ya...makian.

Kejadian itu masih nempel diotak gue, rasa sakitnya pun udah kayak tangan gue kebacok golok. Entah kenapa..Dari makian itu gue masih sempet-sempetnya minta maaf walaupun itu dosen belum ucapin kata "iya gpp" atau semacamnya. Malah ngucapin kata-kata yang kesannya ngusir. Di situ gue mikir, okelah ini gue yang butuh tapi setidaknya hargaiin sedikit perjuangan gue bisa? lol! mulai saat itu gue ngerasa kalau dosen-dosen itu merasa dirinya superior sekali.

Gue belum pernah denger dosen minta maaf ke gue kalau dia yang ngaret. Sama sekali belum pernah! Walaupun gue kesel, gue ga pernah maki dia. Cerita terakhir, ini baru aja terjadi. ga jauh-jauh sama kisah dosen yang viral itu.

Dua hari lagi adalah hari terakhir UTS dan itu cuman kumpulin laporan-laporan. Kebetulan gue liat ada promo di salah satu klinik gigi gitu yang ada di cisauk, BSD. Jujur, gue emang udah lama menantikan ke dokter gigi, yang bayar yaa bukan pake BPJS karena dokter-dokter BPJS yang gue temuin itu kerja ala kadarnya. Jadi, gue males dan mending bayar aja. Kalau lo pernah ke atau denger informasi untuk ke dokter gigi itu biayanya cukup mahal. Apalagi promonya ini kasih beberapa tindakan yang menurut gue emang lumayan banget. Fyi, gue punya beberapa masalah gigi yang emang pengen banget gue bawa ke dokter. Karena gue dipertemukan dengan kesempatan berharga ini, otomatis gue reservasilah. Sialnya, hari yang gue pengen itu penuh. Klinik itu available pas banget di hari terakhir UTS gue. Karena udah telanjur beli promonya, mau ga mau gue kontak dosen gue.

Puji Tuhannya, dia bilang boleh. Di situ gue ngerasa happy happy aja. Keesokannya gue berangkat lebih pagi supaya gue bisa langsung ngumpulin sebelum jam makan siang para dosen. Pas gue nyampe, ternyata dosen belum selesai ngawas. Yaudah, gue tungguin aja lagian juga berkas gue masih kurang karena temen gue lagi fotocopiin itu berkas. Jadi, sembari nunggu dosen sembari nunggu teman gue. Nah, kebetulan gue liat dosen gue yang dateng duluan. Sebelumnya, gue juga udah minta temen gue buat masukin ke map gue kalau misalnya gue kumpulin duluan. Tapi, pas gue ketemu yang bersangkutan, gue kayak ga begitu dipentingin. Yang herannya, doi malah bilang harus sesuai jadwal. Tapi gue bilang lagi, gue udah janjian sama dokter dan dosen itu bilang "iya nanti, saya makan dulu ya" nada bicara dosen itu ramah cuman yang gua ga habis pikir. Gue tanda tangan terus ngumpulin itu ga sampe 5 menit kok. Emang kalau gue ambil waktu yang ga sampe 5 menit itu para dosen langsung kena maag kronis kah? atau langsung pingsan?atau langsung kenapa gitu yang berkaitan dengan masalah kesehatan serius. Sumpah di situ gue ngerasa dosen bener-bener mengeksklusifkan dirinya banget!

Karena gue masih ga begitu sensi, jadi gue tunggu. Gue udah tunggu selama kurang lebih 25 menit, Nah, dosen yang bersangkutan keluar, gue samperin dan dia malah bilang ga bisa kumpulin duluan. Harus sesuai jadwal, kalau mau gue ngomong ke ketua dosen yang menyangkut hal ini. Okelah, gue mau ngomong. Tapi pas gue masuk ya seperti biasalah, dosen ngobrol-ngobrol dulu. sampe posisi waktu itu udah jam 12:35. Gue udah mulai deg-degan waktu tempuh ke klinik gigi itu gue perkirain sekitar 1,5 jam belum lagi kalau misalnya abang ojol ga tau tempatnya. Berartikan harus nyari-nyari dulu kan.

Pas gue masuk, salah satu dosen ngodein gue kalau ini masih jam makan. Okelah gue keluar, dan di situ gue cari temen gue yang lagi fotokopiin. Saat itu gue belom makan dari pagi, samsek belom makan, tapi gue udah stress dan tenaga gue cukup keluar banyak. Singkat ceritanya, gue ngomonglah sama ketua dosen dan dia bilang gpp. Pas gue mau ngumpulin dan tanda tangan ternyata lembar absen UTS ga tau ada di mana. Dosen A bilang di ketua dosen, ketua dosen bilang ada di dosen A terus dosen A bilang ada di dosen piket. Pas samperin dosen piket eh gue agak kena semprot karena ganggu dia lagi makan. Kata dosen piket sudah ada di dosen masing-masing. Okelah, di situ gue dibikin pusing. Gue rasanya mau nangis, bukan karena duit gigi gue yang angus tapi nyesek aja kalau misalnya gue gagal ke dokter gigi.

Mungkin muka gue udah memelas sampe ada satu dosen yang nyamperin gue dan dia saranin kalau gue ke sekretariat aja untuk minta ttd UTS. dan sampe sekre pun mereka bilang mereka udah kasih. Yang gue pikir sih emang pasti udah dikasih secara udah h-10 menit. Jujur di situ gue udah hopeless secara udah mau jam 1. Gue naek lagi ke lantai atas untuk ke ruang dosen. Gue ga tau itu dari mana asalnya, kapan datengnya, dan siapa yang bawa pokoknya dosen-dosen lagi sibuk ambil absen untuk UTS. Ohhh my godness, andaikata salah satu dosen di situ yang megang dan dia diem aja dari tadi. Gue ga ngerti deh, itu hati masih terbuat dari bahan ciptaan Tuhan atau baja. Sumpah di situ gue udah keringatan pas liat itu rasanya air mata gue pengen jatoh tapi gue tahan. Yaampun, gue pinsan di ruang dosen gara-gara kecapean cari absen mungkin gaada yang peduli. Ceritanya masih berlanjut, tapi gue stop sampe sini aja.


Apa hubungannya sama kasus dosen viral itu? Menurut gue, ga sepenuhnya mahasiswa yang ga dateng itu disalah-salahin sama netizen. Dosen udah cape-cape ke kampus tapi yang dateng cuman 3 orang? Wait, menurut gue semua manusia itu mengalami masa kesulitannya masing-masing. Waktu tempuhnya 2 jam? Menurut gue biasa aja! Toh dia ga setiap hari kan digituin sama mahasiswanya. Mau ngajar 70 atau 3 orang, gaji dia juga bakal dipotong tuh. Mahasiswa-mahasiswa bijak dadakan ga perlu ngajarin kalau sebagai mahasiswa kita harus respect ke dosen. Menurut gue, kalau diri lo merasa sudah Maha dari semua siswa harusnya lebih sadar. Walaupun dosen-dosen kurang respect sama gue, gue tetep respect mereka kok. Gue masih anggep mereka itu lebih tinggi dari gue. Ya, walaupun gue kurang suka kalau beberapa dari mereka ada yang terlalu superior sekali. Jujur, gue ga begitu terenyuh banget baca kisah dosen yang viral itu. Toh, kisah gue sebagai mahasiswa lebih menyakitkan lagi. Mohon maaf bukannya gue ga ngehargaiin jasa dosen, tapi jika dosen sendiri tidak mau menghargai usaha mahasiswanya bagaimana saya menghargai jasa beliau? Kejadian ini bagian dari proses mendidik. Mohon maaf apabila tulisan saya kurang terdidik karena saya merasa tidak dididik oleh dosen saya sendiri.



Salam,
dari mahasiswa yang tersakiti.

Senin, 17 Juli 2017

Ruang Jiwa - "Penulis?"

Sejak SD gue udah hobi ngayal. Setiap hari gue punya khayalan baru tapi tetep gue punya satu khayalan yang pasti berlanjut panjang cerita udah kek sinetron. Gue ga inget persis sejak kapan gue hobi ngayal kemungkinan sebelum TK pun gue udah sering ngayal. Yah sejak kapan itu mungkin ngayal udah menjadi bagian dari diri gue wkwk. Hal-hal yang gue khayalin itu beraneka ragam. Gue inget waktu masih kelas 1 SD gue pernah ngayal kalau gue ini anak kelas 6 SD yang berada di kelas anak kelas 1. Gue bayangin diri gue yang tinggi (lebih tinggi dari temen-temen sd kelas 1 gue dulu) trus paling pinter dan multi talent. Astaga kocak banget haha. Itu khayalan yang bener-bener ga logis sumpah. Kalau dipikir-pikir mana ada coba anak kelas 6 di kelas 1? Mau ngapain tuh orang bukannya belajar supaya lulus biar bisa lanjut ke SMP. Yahh namanya masih kelas 1 umur gue masih 6 tahun jadi dimaklumin yaa...

Kadang gue di sekolah pengen cepet-cepet pulang gara-gara pengen ngayal atau lanjutin khayalan gue gara-gara gue dapet ide baru. Soalnya gue suka nahan ga ngayal di sekolah, gara-gara gue kalo ngayal suka ngomong sendiri. Nah temen gue suka nyangka gue gila. Makanya waktu SD beberapa temen gue ada yang ga suka banget sama gue. Temen deket gue sedikit. Yah mungkin mereka ga paham sama dunia gue haha. Kebiasaan ngayal ini terus berlanjut nih tapi makin bertambah umur, khayalan gue makin logis dan gue udah bisa  ngayalin sebuah cerita layaknya kayak difilm. 

Gue ga pernah kepikiran untuk nulis apa yang gue khayalin itu. Pokoknya gue lebih seneng dikhayalin aja sebagus-bagusnya. Waktu itu gue ketemu orang yang suka baca juga dan dia suka bikin cerita.  Nah, dari situ gue mulai suka ceritain khayalan gue ke orang lain. Kata dia bagus, kenapa ga coba ditulis aja. Dia berkali-kali nyaranin gue buat nulis dan okelah gue coba nulis. Cuman karena gaada basic nulis, gue bingung apa yang mau gue tulis. Untuk itu, gue mulai coba baca novel-novel. Awalnya novel Indonesia gue nilai bagus banget. Tapi lama kelamaan gue baca buku apalagi baca yang cinta-cintaan itu hampir serupa dan konfliknya gitu-gitu aja. Jadi gue bosen dan gue beralih ke novel barat.

Pertama kali gue baca novel barat itu berasal dari Italia dan pengarangnya juga begitu terkenal di sini. Waktu itu novel itu didiskon makanya gue beli dan yang mesti lu tau. Itu lebih bagus dari novel-novel Indonesia yang pernah gue baca. Tentang percintaan tapi apa ya konfliknya bener-bener gregetan dan ga mainstream. Nah dari situ gue mulai berburu novel barat yang lagi diskon. Biasanya yang gue beli bagus-bagus kok ya walaupun ada yang agak liar. Sampe gue ketemu sama novelnya Nicholas Sparks. Sumpah karya dia tuh bener-bener bikin hati terenyuhhhhh banget dan gue jadi fans dia. Khayalan gue pun jadi yang sedih-sedih wkwk. Gue juga mulai ada skill buat nulis.

Pertama kali, gue nulis itu di facebook. Ya walaupun yang baca beberapa tapi masih ada yang baca lah. Gue akuin itu tulisan gue masih jelek banget. Sampe akhirnya gue bosen dan gue hiatus. Karena waktu itu, banyak penulis-penulis online dengan ratusan readers gue termotivasi untuk coba nulis lagi. Bukannya cari tenar sihh, gue suka aja bacain komenan orang mengenai cerita gue haha. Pas gue rilis yang emang ga banyak tapi cerita gue itu tembus 100readers lebih pada akhirnya hahahaahahahah. Tapi karena gue moodyan dan gue emang pada dasarnya males ngetik akhirnya gue berhenti. Sampe pada akhirnya salah satu penulis online yang dulu gue sering liat karyanya itu terbitin novel. Wah gila, gue salut banget tuh. Di situ gue mulai mempertanyakan sih apa karya gue ga sayang kalo cuman jadi sekadar khayalan?

Tapi buat tembus ke penerbit pun bukan hal yang mudahkan. Apalagi mesti ngeprint lebih dari 70 halaman. Siapin segala macem dan belum tentu nih diterima. Yah dari pada patah hati gue coba nulis di wattpad. Gue ga tau kalo di sana banyak aturannya. Gue ngelanggar satu aturan sampe pada akhirnya gue dibully abis. Gila deh pokoknya bukannya gue dapet notif orang komen dicerita gue, ini malah komen negatif yang ngata-ngatain gue. Sumpah parah bet gue yakin yang  ngatain gue juga bocah yang sok banget tuh. Cuman namanya orang baru yang gue ngalah aja deh. 

Lu tau, untuk promote di wattpad tuh susahnya setengah mati. Ini gue udah empat hari promote tapi ga hasilin apa yang lumayan gitu. Gue cape sih cuman masa kayak gini aja gue nyerah haha. Tapi yaudahlah gue coba aja terus siapa tau gue beruntung nanti..

Selasa, 11 Juli 2017

Ruang Jiwa - "Vaseline petrolatum jelly untuk rambut(?)"

Menurut gue, Indonesia lagi booming dengan salah satu produk kecantikan yang dikeluarkan oleh Vaseline. Yap! Petrolatum Jelly. Mungkin produk ini udah ga asing bagi masyarakat di luar Indonesia karena ketika gue tau ada produk kecantikan ini kebanyakan ulasannya berasal dari luar Indonesia. Dari mana gue tau tentang Vaselin petrolatum jelly ini? Jawabannya dari youtube. Gue udah tau lama sebelum produk ini resmi ada di Indonesia. Ketika itu gue lagi gabut, gue terus nonton youtube yang berawal dari liat video klip lagu trus video cover lagu sampai akhirnya gue nemu salah satu video yang mengulas tentang si vaseline ini. 

Gue punya kekurangan di dalam diri gue. Gue ga mau sebutin karena malu wkwk. Yap pokoknya kekurangan gue itu bisa diatasin dengan vaseline in. Entah gue lagi beruntung apa gimana, kebetulan vlogger yang bahas juga punya kekurangan yang sama kayak gue. Jadi, gue tanpa pikir panjang langsung otw ke tempat-tempat online shop dan tentunya mencari harga yang terbaik. Gue juga liat ulasan dari beberapa pembeli yang udah pernah coba. Ya, ulasannya sih 50:50 banyak yang bilang bagus banyak juga yang bilang jelek. Cuman karena gue udah kemakan sama yang diulas oleh vlogger tersebut, gue tanpa pikir panjang langsung beli dan setelah tunggu sekitar 3 harian datanglah si vaseline itu. 

Paketnya gede banget gue heran ini vaseline perasaan cuman 106ml napa dibungkusnya lebay banget. Gue kayak mesen tempat bekel itu. Setelah gue buka, gue ga kaget liat barang yang sesuai sama gambarnya. Itu sama-sama petrolatum jelly tapi pake bahasa arab gitu. Gue liat ternyata berasal dari UAE. Yah karena masih langka kali ya, jadi mungkin si penjual impornya dari UAE. Gue juga ga ragu sih buat coba karena waktu itu gue liat emang rata-rata fotonya vaseline yang dari arab ini. 

Nah, sekarang apa itu petrolatum jelly? kenapa gue baru ulas sekarang? Bagi gue, petrolatum jelly itu kayak minyak beku wkwk. Tapi jujur, gue setelah make udah lumayan lama ada khasiatnya. Kenapa gue baru ulas? karena gue baru aja ngalamin kejadian konyol yang ga recommended banget untuk kalian coba. Pas pertama kali gue mau coba, gue sering banget browsing apa aja sih manfaatnya. Jadi, gue bisa gunain dengan tepat guna. Selama ini gue coba dialis, bulu mata, lingkaran hitam mata, bibir, siku, tumit, dengkul, sama telapak kaki. 

Yang cepet banget berubahnya adalah bulu mata. Bagi lo yang pengen punya bulu mata panjang nan letik,vaseline petrolatum jelly adalah jawabannya. Gue dulu cuman pake 3 hari dan langsung keliatan banget panjangnya. Sekarang gue pake satu minggu sekali karena gue takut bulu mata gue bisa badai kayak bulu mata syarini. Gue ga terlalu suka bulu mata panjang dan terlalu lentik. Menurut gue, ini udah cukup untuk mempercantik muka gue yeaaa.

Untuk yang lainnya ya masih biasa aja sih. Kayak bibir, jadi sedikit lebih lembab tapi masih keliatan pecah-pecahnya ya walaupun ga separah dulu sih. Trus untuk kulit kering sekarang jadi sedikit lebih lembab. Sekarang gue mau ceritain pengalaman konyol yang astaga itu gue saranin jangan jangan jangaaaaaan lo lakuin.

Gini, gue udah sekitar 6 bulan ga potong rambut. Kondisi rambut gue itu kering dan bercabang. Gue mau potong tapi mager karena salon langganan gue pindah entah ke mana. Dari dulu gue tau, kalo vaseline bagus untuk mengatasi rambut kering dan bercabang sekaligus bisa panjangin rambut. Hari itu hari minggu tanggal 9 Juli 2017 entah ada angin apa tiba-tiba gue pengen coba. Itu sekitar jam 3 sore, awalnya gue pakein diujung-ujung rambutnya aja tapi karena gue merasa semua bagian rambut gue kering jadi gue pakein semua. Itu juga gue pakeinnya ga banyak-banyak kok. Tapi emang karena kek minyak gitu rambut gue jadi mengkilap banget terus ya lepek sih. Baru 30 menit kemudian, tiba-tiba adek gue ajakin ke gereja. Duh gue udah panik di situ karena waktu kurang dari 40 menit lagi tapi rambut gue masih kayak gini. Jadi, gue mutusin untuk dikeramasin aja.

Di situ gue belom ngerasain apa-apa sih. Ya kayak mandi biasa trus gua hair dryeran. Biasanya gue keringin rambut 20menit udah hampir semua kering ini masih basah bangt trus astaga tangan gue kayak megang plastisin sumpah. Di situ gue udah hopeless yaudahlah pergi keluar dengan keadaan rambut kayak gini. Pikiran gue sih nanti bakalan kering. Gue ibadah hampir 2 jam dan lu tau, gilaa rambut gue belom kering-kering dan teksturnya aneh banger sumpah. Di situ gue udah minder sih apalagi gue liat dari layar hp gue, rambut gue mengkilap banget kayak ketumpahan minyak sayur tau ga. Karena udah minder banget jadi gue iket aja tuh rambut biarin dah. Gue juga udah rencana pas pulang mau keramasan lagi. Waktu itu gue keramasin pake satu sachet sampo, gue berharap bisa ilang. Trus gue keringin sampe udah setengah kering barulah kerasa jelly-jellynya lagi. Ihh gila gue berasa rambut gue plastisin. Gue juga udah mau nangis tau, ketakutan ga bisa ilang. Tapi di situ gue browsing lagi gimana caranya. Gue nemuin 3 cara, yaitu:

1. Hair Dryer yang lama sampe bener-bener kering

Gue baca kalo dihair dryer petroleum jellynya akan mencair setelah itu ketika cukup usap pake tisu agar vaselinennya ilang. Lu mesti tau, gue hair dryer sampe lama banget, sampe tangan gue dan kulit kepala gue sakit gara-gara kepanasan tapi rambut gue ga kering-kering juga. Akhirnya gue hentiin dan gue usapnya bukan pake tisu tapi pake kertas minyak buat muka. Di situ gue liat gaada minyak apa-apa. Gue pikir kertasnya ga berfungsi tapi pas gue coba ke muka minyak dimuka gue keserep wkwk. Cara ini gagal. Gue udah hopeless banget, gue sampe tidur jam 3 pagi gara-gara browsing cara buat ilangin vaseline ini dari rambut gue. Trus gue nemu cara selanjutnya yang akan gua coba besok pagi.

2. Sampoan pake baking soda 

setelah bangun, rambut gue lepek abis tapi kayak lapisan jellynya udah ga separah kayak semalem.  Bangun tidur gue langsung mandi. Kebetulan ade gue suka bikin kue jadi ada baking soda dan gue pake sampo hijab dari sari ayu. Berharap sampo-sampo kayak gini bisa ilangin segala macam kotoran yang ada dirambut wkwk. Gue basahin rambut, trus sampoaan, abis itu gue baru pakein baking soda dan sampoan lagi. Behh gila, gue pake baking soda trus ga sengaja kena mata. Wew wewwww mataku tak bisa terbuka. Meram saja udah perih banget pas gue coba buka gila perih bat. Di situ gue ngerasa yang paling sial, mau rambut bagus malah begini. Bayangin aja gue udah 4 kali sampoan. Pengen dapat rambut bagus malah begini. Setelah keramas, gue diemin dulu sampe agak keringan baru gue hair dryer. Cara ini ya setengah berhasil sih, vaselinenya udah agak ilangan walaupun masih kerasa kayak plastisin tapi beberapa bagian dirambut gue udah ada yang normal. Cara ini ga sepenuhnya gagal. Tapi masih kurang efektif, FYI aja, gue abisin sebotol baking soda wkwkw.

3. Pake pati jagung

gue ga tau itu apaan dan ga tau juga itu dapetnya di mana. Gue ga coba cara yang satu ini. Jadi gue putusin untuk sampoaan terus ga pake baking soda lagi karena baking sodanya udah abis.


Pakein vaseline ke rambut itu bener-bener ga recommended banget. Butuh waktu sampe 3 hari buat ilangin vaselinennya, Ini pun masih kerasa agak-agak lepek kayak ga keramas 2 hari. Tapi gue bersyukur udah ilangan. Gue juga nemuin satu fakta, vaseline petroletum jelly ini bikin rambut lo panjang. Baru satu kali pemakaian rambut gue udah dipertengahan tali bh. Dulu tuh masih agak sedikit di atas tali bh. Kalo dikira-kira ini nambah sekitar 2-3 cm deh cepet kan? Bayangin kalo lu pake selama 1 bulan rambut lu bakalan sepanjang apa wkwkkw. CUMAN DINGETIN KEMBALI!! Lu harus punya cara untuk ilangin vaseline dari rambut lo. Dari dua cara yang gue udah coba, cara kedua itu yang mendingan. Tapi menurut gue ga bagus juga sih sampoaan keseringan haha. Ya segitu aja informasi yang bisa gue share, semoga dapat membantu :)

Selasa, 20 Juni 2017

Ruang Jiwa - "Garam Rasa Hambar"

Hari ini gue dapet dua kejadian yang menyedihkan, pertama gue liat nilai gue jelek dan yang kedua gue liat orang yang gue kenal dan sekarang dia ilang, beneran ilang..Dia orang pertama yang bisa menginspirasi, munculin rasa semangat, dan yang terakhir dia orang yang bisa ngajarin gue untuk yang namanya sabar menunggu. Saat itu gue sering banget ngalah, bener-bener berusaha untuk yang jadi paling pengertian. Tapi itu semua ga bisa buat bertahan. Yah mau diapain kadang takdir berkata berbeda. 

Mood gue lagi ga bagus saking ga bagusnya gue ga tau mau nulis apa. Gue mau cerita ke temen tapi temen yang tiap hari chat sama gue sekarang cuman 1. Kalo gue cerita mulu gue takut dia bosen bacain hal-hal yang sebenernya males dia baca. Kadang gue bosen idup tapi ga mau mati, aneh ya? hal-hal yang gue pengen di dunia ini jarang banget ada yang tercapai. Gue harus  berusaha kayak apaan tau baru bisa tercapai. Nyeseknya kadang udah usaha, sampe bukan hanya keringet lagi yang keluar tapi juga air mata tapi hasilnya gagal. Gagal? Sering banget:") saking seringnya gue males coba berbagai macam hal baru. Kadang gue mikir realistis aja, "ah otak gue pas-pasan ga bisa kerjain ginian" atau "ga kemungkin keterima, udahlah gausah coba. Buang-buang waktu!" 

Jujur, gue sering iri sama orang-orang yang keliatannya bahagia banget difoto. Walaupun gue sendiri tau foto itu penuh dengan sejuta kebohongan dan begonya gue masih aja tertipu. Sedih yah hehehe

Senin, 19 Juni 2017

Ruang Jiwa - "Melamar Pekerjaan"

Hari ini gue akan cerita pengalaman gue seputar cari kerjaan haha. Gue mulai cari kerjaan saat gue ada di semester 6. Di situ jadwal gue udah longgar abis. Gue libur 3 hari dan ga tau mau ngapain. Awalnya sih gue santai aja toh gue juga ga butuh duit banget. Sampai akhirnya ada suatu kejadian yang mendorong gue buat cari kerjaan. Ketika itu gue masih mikir cari kerjaan gampang, karena dari segi skill gue mampu. Andaikan gue masuk dibidang yang sama sekali gue belum pernah kenal pun gue bisa cepet mempelajarinnya. Jadi, pada saat itu gue masih PD banget pasti dapet kerjaan. 

Nah, gue mulai lamar kerjaan dari suatu situs yang emang udah terkenal banget di Indonesia. Kalian bisa tebak? Yep! Jobstreet.co.id wkwkwk. Gue ga pernah kepikiran untuk lamar-lamar kerja di situs itu. Tapi karena gue ga punya kenalan jadi gue berusaha untuk lamar kerja secara mandiri. Di situ gue lamar kerjaan yang sekiranya bisa part time atau daily worker. Segala bidang yang bisa part time gue lamar haha. Semenjak gue masukin lamaran, hp gue selalu berdering telepon. Panggilan interview di mana-mana. Bukannya gue sombong tapi karena terlalu banyak jadi gue pilih-pilih yang sekiranya bagus dan perusahaannya udah terkenal. Pertama kali banget, gue siapin dokumen untuk interview di salah satu tempat les bahasa inggris yang terkemuka. Di sana gue bukan lamar jadi guru tapi yaa adalah wkwk. Gue alamin yang namanya psikotes, tes tertulis, dan wawancara. Wawancaranya pun sampai ada wawancara final segala. Hasilnya pun kurang sesuai dengan harapan gue.

Petualangan gue jadi jobseeker masih berlanjut yeaa. Sampe gue dipanggil di salah satu tempat yang semi internasional. Di sana gue ga nyangka banget bakalan kayak isi data diri, essay, atau isi-isi segala macem itu pake bahasa inggris. Gue akuin kemampuan bing gue masih standar banget. Apalagi gue orangnya takutan kalau salah grammar, dll. Di situ juga wawancaranya pun pake bing. Astaga gue aja lupa gue jawaban waktu wawancara dulu. Bener-bener di situ gue udah yang merasa putus asa deh. Semenjak itu gue juga udah ga mau dateng-dateng untuk interview lagi udah hopeless abis. Gue ngerasa sia-sia gue dateng cuman buang-buang ongkos aja. 

Gue udah ga pernah lamar-lamar kerjaan lagi, jadi hp gue mulai sepi telponan. Ada sih satu dua, tapi itu juga gue ga pernah dateng hehe. Sekarang gue udah liburan kuliah dan ngerasa gabut banget pengen kerja. Pas gue liat jobstreet yang sekarang. Buset dah, pekerjaannya rata-rata yang bukan bidang gue semua. Andaikan ada yang cocok, jauhnya sampe ke monas. Saking hopelessnya gue lamar jadi SPG. dan kocaknya ga pernah gue dipanggil wkwkwk. Nah, ada nih satu yang manggil dan baru pertama kali banget gue dipanggil sama perusahaan yang emang sesuai dengan latar belakang gue. 

Sejujurnya, gue masih agak takut sih untuk dateng interview cuman ya gue paksain untuk coba aja. Walaupun sebenernya gue juga setengah niat.

mau tau selanjutnya?? tungguin cerita gue selanjutnya

note: alesan sok bikin penasaran orang padahal mah gue udh cape ngetik wkwk

Kamis, 11 Mei 2017

Ruang Jiwa - #RIPJustice part 1

Hari ini gue coba nulis mengenai situasi keadaan politik di Indonesia, khususnya di Jakarta. Seorang keturunan tionghoa yang menjadi gubernur Jakarta tertimpa musibah yang sungguh berat. Ahok namanya. Walaupun gue belom pernah ketemu langsung, tapi kalau dilihat dari tv, dia seorang yang baik hati. Buktinya dia sering marah-marah karena banyak pejabat yang curangi rakyatnya sendiri. Ketika dia mulai menjabat sebagai gubernur gantiin Jokowi, gue masih SMA. Sebenernya dari Jokowi ngejabat, udah bagus sih. Gue sering dapet bantuan pemerintah buat bayar segala tunggakan yang ada di SMA dulu. Di situ gue merasa terbantu banget, apalagi pas ada bus sekolah. Yaampun ga naek metro mini itu rasanya...

Gue kasih tahu di sini, gue bukan orang yang suka politik karena orangnya pada munafik. Gue kenal salah satu orang yang kini menjabat jadi anggota DPR, sebelum kepilih baik banget sama keluarga gue. Gilaran udah kepilih, entah ke mana dan kabarnya gimana gue ga tau dan cukup tau aja kalau sebenernya banyak orang-orang yang sejenis itu. Dari situ gue udah benci sama yang namanya politik. Nah, balik lagi ke ahok. Gue ngerasa udah dibantu banyak sama dia, gua yakin dia udah bantu banyak orang. Gue heran sama orang-orang islam. Di sini gue ga ngerti sama jalan pemikiran mereka, Oke ga semua islam. Gue sebut mereka islam tanda kutip aja. 

Kita semua pasti tau dong masalah yang nimpa ahok itu. Gue aja yang orang awam ngerti maksud ahok apa emang karena orang tinggal di kampung yang primitif kali ya, jadi islam-islam yang tanda kutip itu ngira bahwa ahok nistain agama mereka. Walaupun udah dijelasin berkali-kali tapi tetep aja. Gua sih dari dulu udah maklumin soalnya orang kampung. Gue pernah tinggal disuatu kampung yang dulu sepi dan baru-baru ini rame banget. Sumpah orang kampung di situ egois banget. Tiap sore sampe subuh itu berisik setengah mampus. Udah ditegor sama mama gue, malah ditantangin berantem-_-. Gue udah 10 tahun lebih tinggal di sana, karena mereka bebel ga bisa dibilangin dan kalau ngomong ga dipertimbangin dulu. Akhirnya, keluarga gue mutusin untuk pindah. Ya Puji Tuhan, lingkungan yang sekarang lebih nyaman, walaupun di sini juga banyak orang islam tapi mereka ngerti apa yang agama mereka ajarkan. Ga kayak orang-orang islam tanda kutip itu.

Nah, gue sedih di Indonesia ternyata banyak islam yang tanda kutip. Emang mereka itu ga tahu terima kasih, udah dibantuin sama ahok masih aja kayak gitu. Well, orang kampung (p.s. semoga yang baca paham makna orang kampung di sini itu apa). Diotak gue banyak cerita yang saling berkaitan karena masalah ini tapi gue berusaha ceritain secara urut.

Pertama, menyangkut masalah ahok, gue jadi belajar jadi orang baik ga selalu berbuah manis. Kita mau baik kayak apa tahu pasti balesannya juga semua baik. Di line contohnya, gue kaget ada seorang pemuda yang nampaknya seorang mahasiswa, dia setuju kalau ahok dipenjara. Dengan alasen, kita ga tahu ahok itu orangnya kayak apa. Kalau ga suka keadilan di indonesia pindah negara aja sana. Sumpah, sejujurnya gue pengen bales gini "KALAU GUE PUNYA DUIT BANYAK, GUE UDAH PINDAH DARI SINI!!!!" kocak tuh orang sumpah. Ahok dipenjara karena videonya ceramah di pulau seribu. Gue udah nonton dan gue paham maksudnya. Ya, mungkin karena dia termasuk orang kampung jadi dia islam tanda kutip yang udah ga jalan nalarnya. 

Kedua, gue ini calon guru. Dulu ketika masuk kuliah gue udah niat banget untuk memajukan lingkungan sekitar gue melalui pendidikan. Gue dulu niat banget ajarin anak-anak yang kurang mampu agar dia bisa sejahterain idupnya kelak. Sebelum kasus ahok, banyak hal buruk yang mirip-mirip kayak gini. Kita udah berbuat baik tapi balesannya sungguh tidak manusiawi. Nah, sekarang? Apa gue masih punya niat kayak gitu? Sama sekali engga! Gue mungkin akan bantu orang tapi liat nanti aja, sekarang gue gaada keinginan untuk bantu-bantu orang. Why? karena percuma. Kita mau melakukan sebuah kebaikan, apalagi sampe mau membangun bangsa toh ujungnya juga ga bakalan dihargain. Gue ga mau terlalu membuang banyak energi untuk hal-hal yang ga menguntungkan buat diri gue sendiri. Sekarang gue mikirnya gitu aja.

Ketiga, Indonesia itu emang aneh kayaknya. Banyak yang menyerukan #RIPJustice #RipJustice, tapi apakah yang ngomong kayak gitu sudah melakukan keadilan dengan sebaik-baiknya? Gue rasa engga.

hal yang ketiga ini akan gue bahas dipostingan gue selanjutnya..

Sabtu, 25 Maret 2017

Contoh Rubrik Penilaian Soal Uraian

11.  Sebutkan 3 ciri-ciri tidak sehat!
12.  Perhatikan macam-macam pekerjaan di bawah ini!
-                      Guru          -  Petani
-                      Arsitek       - Penjahit
-                      Perawat      - Montir
-                      Peternak      - Supir
                       
Kelompokanlah macam-macam pekerjaan tersebut berdasarkan yang dihasilkan!

Barang
Jasa












13.  Pak Tarno menjual berbagai jenis sayuran di pasar tradisional. Perhatikan daftar harga sayuran di bawah ini :
-          Tomat                          : Rp5.500,00/kg
-          Bayam                         : Rp2.000,00/ikat
-          Kangkung                   : Rp1.500,00/ikat.
-          Kacang panjang          : Rp2.000,00/ikat
-          Jagung                         : Rp2.500,00/buah.
Seorang pelanggan dari pak Tarno yang bernama bu Tatang membeli kacang panjang 2 ikat, jagung 3 buah, tomat 1kg. jika uang bu Tatang membayar dengan uang Rp20.000,00 berapakah uang kembaliannya?
14.  Sebutkan 3 ciri-ciri lingkungan sehat!
15.  Perhatikan gambar seri di bawah ini!
Oval: 2Oval: 1                   
Oval: 4Oval: 3           

Buatlah sebuah karangan berbentuk narasi berdasarkan gambar seri di atas (maksimal 2 paragraf)!


RUBRIK PENILAIAN SOAL URAIAN
Soal nomor 11
Kriteria Jawaban
Skor
Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
3
Siswa menjawab sebanyak 2  jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
2
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
1
Tidak ada  jawaban yang dijawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
0

Soal nomor 12
Kriteria Jawaban
Skor
Siswa mengelompokan 8  pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar
5
Siswa mengelompokan 7-6  pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar
4
Siswa mengelompokan 5-4  pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar
3
Siswa mengelompokan 3-2  pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar
2
Siswa mengelompokan 1-0  pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar
1

Soal nomor 13
Kriteria Jawaban
Skor
Siswa menuliskan hal-hal yang diketahui
1
Siswa menuliskan model matematika
1
Siswa menuliskan cara menghitung
1
Siswa  menemukan hasil jawaban yang tepat
1
Siswa menuliskan kalimat kesimpulan
1
Jumlah skor
5

Soal nomor 14
Kriteria Jawaban
Skor
Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan sehat.
3
Siswa menjawab sebanyak 2  jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan sehat.
2
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan  sehat.
1
Tidak ada  jawaban yang dijawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang ciri-ciri lingkungan  sehat.
0


Soal nomor 15
Kriteria Jawaban
Skor
Karangan yang dibuat sesuai dengan urutan gambar
1
Karangan yang dibuat menggunakan tanda baca dan huruf kapital yang tepat
2
Karangan yang dibuat memiliki kesinambungan antar paragraf
2
Siswa memilih kata yang tepat untuk menuliskan karangan
2
Jumlah skor
7