Ruang Jiwa - Serba Salah

Kamu seorang pegawai baru di tempat kerjamu?
Merasa tindakanmu tidak ada yang tepat di mata petinggi?
Kalau ya,
Kita senasib...

Di sini gue ceritain pengalaman kerja gue yang perdana banget menginjak usia 1 tahun. Gue udah dua kali pindah kerjaan karena kurang nyaman dengan beberapa hal. Hal yang paling penting untuk gue buat tetap stay adalah lingkungan kerja dan seberapa banyak kemampuan gue bertambah dari tempat kerja tersebut. Biasanya gue butuh waktu 6 bulan untuk evaluasi hal-hal tersebut tapi aspek gaji juga penting cuman gue utamain dua hal itu.

Kenapa gue bisa bertahan satu tahun di tempat kerja sekarang? karena dari lingkungan kerja terutama customernya itu ga banyak nuntut dan tergolong ramah sama gue, cuman dari sisi partner kerja, sangat sangatlah tidak enak. Mereka orang yang ambisius tapi minim skill, biasanya mereka gunain jabatan mereka atau ya lamanya mereka bekerja untuk tindas orang-orang baru kayak gue. Tapi, di sananya gajinya oke dan kalau seberapa banyak kemampuan gue bertambah sebenernya ga banyak-banyak amat tapi kalau dilihat positifnya yah yang penting ada.

Sejak pertama kali gue kerja, gue sering banget disalah-salahin. Gue belajar untuk mengenal sistem mereka dan mencoba mendengarkan saran-saran dari mereka. Udah cukup lama gue kayak gini tapi gue rasa saran atau solusi dari mereka kurang berbobot dan emang terkesan cuman buat nyalahin gue doang. Ketika mereka ngomong sesuatu, gue selalu inget apa yang mereka bilang. Tapi kenyataan mereka sendiri pun melanggar bahkan seperti ngejilat air ludahnya sendiri. Kerjaan mereka pun ga terlalu beres menurut gue. Cara komunikasi mereka pun kurang ramah dan ga welcome sama sekali. Makanya gue lebih pilih untuk diem dan mencoba untuk ga berkomunikasi dengan mereka di luar dari pekerjaan.

Hari ini gue baru aja dapet masalah baru. Menurut gue itu gaada yang salah, walaupun salah menurut dia mungkin dengan gue minta maaf itu akan selesai karena customer gue pun ga masalah dengan hal yang gue tawarin, malah dia setuju banget. Cuman menurut petinggi gue, itu cuman hal yang nambah kerjaan aja. Jujur gue merasa kecewa dengan keputusan beliau. Menurut gue, kurang bijak kalau dia ambil langkah tersebut.

Kontrak gue abis di bulan Juni ini dan ya gue merasa lega karena sebenernya gue bisa tinggalin tempat kerja itu walaupun mereka ngasih gaji yang cukup terbilang tinggi. Memang di tempat kerja mana pun gaada yang sempurna, tapi gue ingin diri gue berkembang dengan sebaik-baiknya. Jujur, gue kurang suka kerja sama orang. Biasanya gue mendapatkan perlakuan kurang dihargai.

Tapi, di masa pandemi corona ini, nyari kerjaan juga ga gampang. Lowongan yang gue incer pun mendadak tutup. Gue coba bersabar dan kalau emang takdir gue harus tetap kerja di tempat ini, mungkin Tuhan punya rencana.

Gue juga ga bisa sembarangan berenti kerja tanpa punya cadangan tempat kerja baru.
Gue ga bisa nganggur karena gue punya keluarga yang harus gue tanggung.
Semangat buat kalian yang sedang berjuang kayak gue.